Rabu, 28 Desember 2011

Satu Kisah Tentang Cinta

Love Story itu sampai kapanpun nggak ada matinya, disegala usia dan moment, kisah cinta tetep saja menduduki peringkat paling berat di banding soal ekonomi ( kemungkinan karena banyak warga indonesia yang perekonomiannya ngenes jadi sulit untuk dijadikan cerita favorit), soal sosial ( rusaknya moral warga indonesia mungkin yang kadang untuk melihat atau sekedar mengetahuinya, serasa ikut malu), dan soal-soal yang lain yang nggak bisa kubedah satu-persatu. Tapi untuk soal cinta, wah....lets go kemon. Kisah ini adalah cerita dari seorang sahabat yang tadi malam ( pertengahan bulan desember 2011. red) mengajakku nongkrong sampai pagi padahal paginya itu saya musti ngantor, alasan nongkrongnya cuma satu " jadi teman curhat" aku manusia biasa yang punya hati nurani jelas saja tersentuh dan dengan segala kebaikan yang ada dalam diri saya malam itu kupersembahkan, ku obral, dan ku gelar khusus untuk sahabatku itu, monggo cerita sob................

_________________
cerita ini berawal sejak saya mengenal sosok Ade, tentu saja awalnya bukan langsung jadi mateng kisah cinta tapi berawal dari mentahnya dulu, kisah sahabat, ( what? apakah cinta itu buah matang dari sahabat?teori darimana tuh... ), Ade itu sosok lelaki paling baik yang pernah ku kenal, dewasa dan tidak pernah marah tapi seringnya buat aku marah.
aku tanya to the point istilahnya " de, kamu itu sudah punya pacar belum sih ?", dia hanya diam tak menjawab karena memang kondisinya pada saat itu dia sedang melukis entah sosok siapa yang sedang dilukisnya, ya,, ade adalah seorang seniman, pelukis, penyair, bahkan fotografer pokoknya dia itu multitalent. Terlihat dicuekin gini, aku lantas beranjak bangkit dari dudukku. hmm...Ade tetap fokus pada kanvas dan memainkan goresan kuas dihadapannya tapi dengan sigap dia menangkap dan menggenggam tanganku, aku lantas kembali duduk dan diam sambil bertanya-tanya orang ini maunya apa ya sebenarnya.
" ade, aku laper. aku cari makan dulu ya"
"ada sandwich ku dimeja, makan aja, kalo belum kenyang ku ambilkan makanan di dapur". sekali lagi kujelaskan, dia berbicara tapi tetap memandang kanvas yang ada di depannya. aku hanya terdiam, lha sebenarnya aku nggak laper hanya cari alasan biar dia buyar dengan kesibukannya.
....................ini menandakan beberapa jam yang lalu aku tidak tahu apa yang terjadi, aku tertidur, saat bangun aku tidak menemukan ade. lantas mbaknya masuk ke basecamp Ade ini dan bilang kalo ade pergi satu jam yang lalu, katanya dia pergi ke pendakian untuk cari inspirasi. aku kecewa tapi tidak bisa berbuat apa-apa, ingin marah dan teriak pada ade tapi tidak mungkin karena dia sengaja tidak membawa ponselnya. Aku menangis, capek, selama ini sudah di gantung tidak ada kejelasan, sekarangpun ditinggal tanpa ada penjelsan apapun. Lalu aku pulang.



seminggu kemudian, aku mulai dekat dengan seorang lelaki, namanya stefan. ganteng, tajir, cerdas, kuliah di Fakultas Kedokteran, perkenalannya simple saja, notebookku ( buku catatan lo, bukan mini laptop) yang berisi segala uneg2ku ketinggalan di perpustakaaan lantas stefan nemuin tuh notebook, karena dari halaman pertama dia bilang sudah suka karena unik dan lucu ungkapan dan umpatan yg ada dalam notebooku itu lantas dia putuskan untuk mengkatamkan baru mengembalikan (ah...paling ntar jadinya cinta segitiga, itu biasa terjadi kali basi ah,,,mana uniknya? ). cerita tentang stefan ku akhiri sampai disitu, karena bagiku, dimataku si Ade masih membuat mataku seolah gerhana total ( bodohnya ya, cowok seganteng stefan diabaikan, coba kasih kan ke saya aja..mau mau mau). He's come home, Ade.
" han, kamu dimana?" dia menelponku, han itu bukan berasal dari honey, karena kondisinya nama ku emang hanny ramadita iya to?. kami bertemu di taman kecil yang berada di tepi jalan kereta api, rupanya saat ini dia tengah sibuk memotret seorang model cantik yang berpakaian minim sekali. dengan setia dan panas terbakar cemburu aku menunggunya hingga proses pemotretanpun selesai.
" han, rindu sekali, lama tak bertemu. serasa gunung awan yang kutemui disana semua berformasi wajahmu"
"kenapa harus wajahku? apa wajahku terjal berbatu kayak gunung? gelap kayak awan mendung?ha?"
"hanny, bukan. itu ungkapan romantis yang nggak sengaja tercipta beberapa detik lalu berkat kamu han, bentar perlu kutulis untuk kukembangkan jadi syair yang lebih indah sepertinya"
" de, aku temanmu kan?"
" tentu saja"
"hanya teman??"
" tentu saja"
" ok, sudah waktunya aku harus cari seseorang yang bisa mengerti aku. kamu tidak keberatan kan?"
"tentu saja, silahkan". aku langsung berlari, menangis bawang bombay, bawang merah ada semua saking isakanku yang parah abis. sial, tahu gitu dari dulu aku tidak sok setia menunggu dan mendampinginya kalo ujung-ujungnya dia seperti itu. (nah...pasti balik ke stefan kan? ah muna sih coba dari awal langsung iya kan gak mbleber gini ceritanya). Ade memang lebih bisa ungkapin perasaannya lewat tulisan daripada kata-kata, kuputuskan untuk mengintip statusnya di salah satu jejaring sosial. statusnya rupanya sama sekali nggak nyandung tentang aku (penasaran saya, emang apa statusnya?). statusnya: the next project, with beauty angel..so excited!!. ( gubrakkkkk!!! )

Seminggu kemudian, seminggu tidak melihatnya rasanya tersiksa banget, kaget setengah mati ade datang ke rumahku hari minggu pagi dengan membawa kanvas lengkap dengan alat lukisnya.
" mau apa? rumahku krisis inspirasi banjir emosi"
" bagus, aku kesini dengan berjuta inspirasi, kita bisa berbagi"
" aku belum mandi"
" mau bermandikan hangatnya mentari bersamaku?"
" ade, ade...sampai kapan kamu ganggu aku terus, seminggu ini aku sudah mati-matian lupain kamu"
" hasilnya namaku tidak pernah mati kan? karena itu aku datang " dia menariku, lalu kami ke belakang rumahku, belakang rumahku itu ada kebun punya eyangku, rindang, bersih, serasa ada di pedesaan.
" han, aku sibuk dengan duniaku, selalu berkecimpung dengan model cantik dan seksi, melukis dan memotret tubuh indah wanita. thats my job. kamu muak kan melihatnya? jujur saja han"
" iya, akhirnya sadar juga kamu"
" kamu pikir aku selama ini diam atau sibuk tanpa mikirin kamu? salah kamu "
aku hanya terdiam, kali ini pasti bakal mati dalam rayuannya.
" coba pikir han, yang kondisinya ini aku masih belum siapa-siapa buat kamu, kamu sudah muak, bosen nggak karuan sama tingkahku. gimana kalau aku jadi pacarmu?. aku pasti bakal jadi orang paling jahat di mata kamu han" aku terdiam, berpikir, selama ini aku nggak sampai mikir ke arah situ. benar juga apa katanya.
" terus baiknya kita gimana de?"
" baiknya, kita jalan masing-masing saja" duarrrr jederrr seolah petir sedang menyambar ubun-ubunku, kata-kata ade benar-benar meruntuhkan istana cintaku yang kubuat dengan pondasi kesabaranku selama ini.
" kau bisa berjalan sesukamu, sementara jalanku akan ku lalui sendiri, jika di ujung jalan aku melihat kamu masih sendiri, kamu kubawa lagi, tapi jika disana tengah ada sosok pria yang kau pilih aku siap undur diri, itulah jalan masing-masing yang kumaksud" waahhhhhh so swiitt banget nggak sih, langsung aja ku peluk dia erattt banget. nggak lama dia langsung bilang " maaf han, aku ada proyek yang sudah nunggu, ini dadakan. kau keberatan?." kalau aku bilang iya? emang bisa hentiin kamu?"
" kenapa nggak? "
" beneran? nggak berangkat untuk yang proyek dadakannya?"
" iya, tapi jangan sering-sering minta pembatalannya nanti profesionalisme ku hancur han"
aku tersenyum, tapi masih bingung, ini sudah bisa disebut jadian nggak ya?. semenjak hari itu, semua pun tetap nggak ada yang berubah. dia masih sibuk dengan dunianya bahkan tak jarang dia harus ngerjain proyek hingga luar jawa tanpa pamit aku juga. setelah beberapa bulan yang sudah kusangka dia lupa tahu-tahu malam minggu dia ke rumahku, kami bersenang-senang lalu esoknya balik lagi seperti biasanya. (jadi sista? endingnya gimana? bolak-balik muluk jadi bingung sendiri saya sama ceritanya )



___________________________________

Pada intinya hanny sampai sekarang belum bisa menemukan solusi terbaik untuk hubungannya, karena kalau sudah menemukan tidak mungkin dia panjang lebar curhat pada saya. Dasarnya saya yang tidak mahir dalam hal cinta saranku ya simple saja " anggap saja dia sedang perang atau wajib militer " ntar juga dia pulang. Tapi kalau emang nggak kuat nahan jablai ya cari yang lain, dunia nggak seperti daun kelor sobat kata lagu dangdut yang pernah kudengar, tapi berat juga sih bagi seorang hanny untuk membelokkan panah cintanya karena sudah nancap kuat ke ade, jadi hanya ada dua pilihan berjuang mempertahankan atau menghapus. pilihan ada ditangan hanny sendiri, karena hanny yang mengalami adapun apa yang aku sampaikan hanya saran yang bisa menjadi masukan kalau emang hanny sudah buntu nggak punya jalan keluar.