Matahari, sudah bukan hal yang baru lagi jika
salah satu benda langit tersebut kala pagi hari kerap kali dinantikan banyak
orang. Terutama bagi mereka yang punya anak bayi, karena membawa sang bayi
dibawah terik matahari pagi sangat dianjurkan oleh dokter (dokternya keponakan
saya :P). Kemudian kala siang hari, sinar teriknyapun juga tetap dinantikan
oleh sebagian orang yang memang membutuhkan sinar matahari untuk mendukung
aktivitasnya. Dan baik buruknya sinar sang surya itu, ternyata ada orang yang
sangat dilarang untuk bertemu dengan sang bola api ini (aku bilang orang ya,
bukan vampire loh). Namun bukannya orang ini sedang merawat tubuhnya agar tidak
hitam sepert saya, dia menghindari sinar matahari karena sinar itu bisa
membuatnya mati. Orang tersebut adalah gadis cantik berusia 16 tahun, dia
memiliki nama Amane Kaoru (di perankan oleh YUI), gadis yang menderita XP (xeroderma
pigmentosum) penyakit takut matahari yang sangat jarang penderitanya di
dunia ini.
Setiap harinya Kaoru hidup layaknya kelelawar, dimana siang menjadi malam dan malam menjadi siang.
Siang hari dia menghabiskan waktu di depan jendela kamarnya, setelah lelah
kemudian tidur dan begitu senja mulai merayap kaoru lantas bangun dan bersiap
menghirup udara di luar rumah. Ada satu objek menarik yang membuat kaoru
terpana saat melihat aktivitas orang-orang pada siang hari dari balik jendela
kamarnya, yakni seorang anak laki-laki, seorang cowok SMA yang selalu membawa
papan surf sambil menunggu di halte bus yang berseberangan di depan rumah Kaoru.
Cowok itu bernama Fujishirou Kouji (Takashi Tsukamoto). Kalau dilihat lebih
cermat sosok Fujishirou Kouji ini mirip lee min hoo (itu lo pemeran BBF, drama korea).
Pada suatu malam dimana kaoru biasa keluar ditemani gitarnya, dia di
taman dan mulai menyanyi dengan iringan petikan gitar dari jari lentiknya. Kouji
tiba-tiba malam itu melintas di depannya, dia terlihat tengah berjalan di
trotoar menuju rumahnya yang entah seberapa jauh lagi. Entah kerasukan setan dari mana, Kaoru mengejar Kouji sampai tak
sengaja mendorongnya dari belakang hingga si cowok itu terjatuh. Dengan gugup,
panik, dan ngos-ngosan Kaoru mulai memperkenalkan dirinya,
"Amane
Kaoru desu! 16sai desu! Kareshi wa imasen!". Dan
si cowok itu hanya melongo, ditambah si Kaoru nyebutin statusnya lajang dan
makanan favoritnya adalah pisang. Untung saudari kaoru si gadis manis
berkacamata (entah saudara ipar atau apa, saya kurang tahu) segera menarik
kaoru dan membawanya pergi menjauh dari cowok itu dan berkali meminta maaf atas
perbuatan kaoru.
Akhirnya
pada suatu malam, kaoru memetik gitar di halte yang berada didekat urumahnya,
tempat dimana kala siang hari Kouji
(cowok idamannya) duduk ditemani papan surfnya. Kouji
mendengarkan suara Kaoru saat ia menyanyi sambil memetik gitar, ia terpesona
pada suara Kaoru yang luar biasa,
“apa
judul lagu yang baru saja kamu nyanyikan?” tanya kouji dengan heran
“aku
belum menentukan judulnya” kaoru menjawab dengan polos, cowok itu semakin kagum
dengan gadis disampingnya, meskipun pertemuan pertama mereka kurang
menyenangkan tapi itu tidak membuat kouji ilfil pada kaoru. Bahkan kouji
menjanjikan kaoru akan menyaksikan dia bernyanyi di malam berikutnya.
Singkat
cerita, malam itu mereka pergi ke taman, tempat dimana
biasanya kaoru menyanyi. Namun sayang tempat itu sudah dipakai orang
lain.Melihat kaoru putus asa, kouji lantas mengajak gadis itu ke kota, disinilah bunga
cinta dua anak manusia ini mulai tumbuh. Kaoru seakan tenggelam dalam kekaguman
meliah keramaian kota
yang belum pernah dilihatnya, tanpa terasa kebersamaan mereka sudah terlalu
lama, kouji sengaja membawa kaoru ke tepi pantai untuk menyaksikan matahari
terbit (disinilah mereka jadian). MATAHARI!!!, mempertemukan kaoru dengan
matahari sama saja dengan membunuhnya. Dengan gugup, takut kaoru berlari menuju
pintu rumahnya, dan dia berhasil mencapai gagang pintu tepat saat kilatan sang
surya mulai jatuh ke kulit bumi. Kouji hanya diam dan mlongo melihat tinadakan
kaoru dan keluarga kaoru yang berlebihan, dan dia baru mengerti sekaligus tidak percaya bahwa
gadis yang sejak semalam bersamanya mengidam penyakit yang mematikan jika
terkena sinar matahari.
Kaoru memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka (di saat mereka baru beberapa jam
jadian), ia merasa mereka tidak punya harapan untuk bersama. Tapi si Kouji ini
sekalipun bodoh dan malas-malasan tetap ngotot mempertahankan Kaoru, ia bekerja
menyuci kapal-kapal dipelabuhan demi mendapatkan uang, bahkan sampai menjual
papan surf kesayangannya demi Kaoru agar ia bisa rekaman. Kouji merasa sangat
sayang bakat bermusik Kaoru yang besar, seharusnya lagu dan nyayiannya bisa
dinikmati semua orang.Waktu pun berlalu. Kaoru bersama ayah dan ibunya
pergi kepantai untuk melihat Kouji bermain surfing. Kondisi
Kaoru yang semakin parah membuatnya menggunakan setelan pelindung
yang sudah sekian lama tidak mau dipakainya. Ia menatap aksi Kouji dalam bermain surfing sembari
duduk di kursi roda
Akhir ceritanya gimana??? Hmm, kita akan melihat tubuh Kaoru
diselimuti puluhan bunga matahari
pada sebuah peti mati. Di akhir cerita, lagu yang sempat direkam Kaoru pun terdengar diputar disebuah radio. Kouji
beserta teman-teman dan keluarga
Kaoru mendengarkan CD Kaoru yang akhirnya dirilis. Harapan Kaoru terwujud seiring dengan lagunya yang
sukses. Bagi yang melankolis, sebelum liat film ini siapkan tissue, karena
pasti akan membuat kamu-kamu yang melankolis meneteskan air mata.[NRL]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar